Rabu, 18 Agustus 2010

Sejarah Origami

Origami

Origami adalah kesenian melipat kertas yang diperkenalkan sejak kertas pertama kali ditemukan di Cina pada 105 A.D. oleh seorang Cina yang bernama Ts’ai Lun. Contoh-contoh awal origami yang berasal dari Cina adalah perahu Cina dan kotak. Pada abad ke enam, cara pembuatan kertas kemudian dibawa ke Spanyol oleh para Saudagar Arab; dan juga ke Jepang (610 A.D.) oleh seorang biksu Buddha bernama Dokyo yang juga merupakan dokter pribadi Ratu Shotoku.


Sejak saat itulah Origami menjadi populer dikalangan orang Jepang sejak turun-temurun. Origami menjadi satu kebudayaan orang Jepang dalam keagamaan Shinto. Kertas persegi dipotong dan dilipat menjadi lambang Dewa dan digantung di kota Jingu (Kuil Agung Imperial) di Ise sebagai bahan sembahan.


Lain halnya di Spanyol, orang-orang Arab Moor menggunakan Origami untuk mempelajari bentuk geometri yang terdapat pada kertas. Bentuk hewan tidak dipopulerkan karena Islam melarang pembuatan patung-patung. Dibandingkan dengan orang-orang Moor, orang Barat mengetahui bagaimana cara membuatan kertas dan juga tentang origami. Setelah orang-orang Arab Moor keluar dari Spanyol, Papiroflexia (istilah Spanyol untuk origami) mulai dikembangkan meliputi bentuk hewan seperti pajarita (burung kecil) yang berasal dari cerita rakyat Spanyol. Papiroflexia berkembang dengan pesat di Spanyol dan Argentina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar